Jumat, 03 April 2009

free sex, safe sex, dan kondomisasi; proyek pembejadan manusia abad 21

KH Dr. Muh. Usman, AFK dalam dalam artikelnya menyatakan bahwa Kondom yang terbuat dari bahan latex yang berpori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang (dan dalam keadaan meregang lebar pori-pori tersebut menjadi 10 kali lebih lebar). Sedangkan virus HIV sendiri berdiameter 1/250 mikron. Ini adalah hasil laporan dari Konferensi AIDS Asia Pacific di Chiang Mai, Thailand (1995). Dengan demikian, virus HIV jelas dengan leluasa dapat menembus pori-pori kondom, seperti tikus yang dapat keluar masuk melewati pintu rumah. Dapat pula diumpamakan, bahwa besarnya spermatozoid seukuran jeruk garut, sedangkan kecilnya virus HIV/AIDS seukuran titik. Sehingga Direktur Jenderal WHO Hiroshi Nakajima (1993) meragukan efektivitas kondom. Kondom hanya dirancang sebagai alat kontrasepsi, bukan dirancang untuk mencegah HIV / AIDS. Meskipun demikian masih ada yang beranggapan bahwa virus HIV akan ditangkap sel darah putih sehingga tidak dapat menembus pori-pori kondom. Sehingga menjadi tidak rasional jika mengamankan pelaku illegal sexual activity supaya terhindar dari AIDS hanya dengan kondom.

bagaimana, jelaslah sudah mana yang benar, mana yang keliru. mana yang berilmu mana yang bahlul. mari kita ikuti yang sudah pasti dan benar saja, tinggalkan dan lawan yang keliru dan menyesatkan.
tolak pembodohan dan pembusukan masyarakat, lawan dan berantas kondomisasi, safe sex, dan free sex........ and save the generation...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar